Rabu, 30 November 2016

** Untukmu Yang telah tertulis diLauh Mahfud Sebagai JodohKu ~~~



       
    *** )(    BERSABARLAH, KARENA JODOH SUDAH ALLAH PERSIAPKAN.  ***)(

Pacaran telah menjadi wabah.
Yang hampir-hampir tak bisa dibendung lagi perkembangannya.
Perkembangan teknologi yang semakin mutakhir,
Sukses mendobrak batas-batas pergaulan antara lelaki dan perempuan.

Padahal kita sudah tahu,
Pacaran menjadi awal terjadinya zina,
Kalau tidak ada jalan-jalan rasanya kurang lengkap,
Kalau tidak berdua-duaan seolah tidak sah menjadi sepasang kekasih.
Padahal kita sudah tahu,
Pacaran dapat merusak masa depan,
Setiap hari hanya memikirkan kekasihnya,
Juga membuang waktu dengan bermain-main berdua.
Dalam kaca mata agama, jelas itu dosa dan berbahaya,
Bila telah jatuh cinta,
Hampir bisa dipastikan mereka akan banyak membuang waktu pada hal yang sia-sia.
Untuk dirimu yang sedang dalam masa penantian,
Semoga hari-harimu bermanfaat dalam pemantasan,
Bersabarlah,
Karena jodoh sudah Allah atur,
Jika tak dapat bertemu didunia, semoga kelak bertemu di Surga-Nya.
Aamiiin




Engkau boleh berencana Tapi Allahlah Yang berkehendak----- ****

       >HATIMU BOLEH BILANG DIA JODOHMU. TAPI ALLAH SELALU LEBIH TAHU <

Mungkin saat kita sudah menemukan seseorang yang “pas”, kita sudah merasa yakin bahwa ia cinta terakhir yang akan menutup perjalanan cinta kita,,,,,,,,
Sampai-sampai kita mengabaikan orang-orang yang jauh lebih baik darinya hanya karena terlanjur cocok dengannya.

Namun, tak jarang diantara kita banyak yang kandas saat akan melangkah ke jenjang lebih serius,
Banyak sekali yang sudah bertahun-tahun saling mengenal, pada akhirnya harus saling meninggalkan.
Banyak sekali yang sudah memiliki berjuta-juta kenangan, namun pada akhirnya harus berpisah meninggalkan jejak kelam dalam angan.

Kita berusaha bertahan, namun badai pun ujian begitu kuat, sampai-sampai tak mampu kita lawan.
Kita berusaha untuk pertahankan, namun masalah datang dan perlahan meruntuhkan kekuatan cinta di dalamnya.

Begitulah, pada akhirnya, semua yang kita lakukan dan usahakan akan kembali pada takdir dari Sang Pemilik Cinta.
Manusia memang memiliki tugas untuk melakukan itu, tapi jangan lupa jika semua keputusan dalam hidup kita sudah ada yang mengatur.
Kita tak punya kekuatan apa-apa untuk menumbuh suburkan cinta itu, selain daripada cinta-Nya.

Untuk itu, agar semua usaha yang sudah kita lakukan tak sekadar jadi sia-sia, kita juga wajib membawanya dalam rapalan doa-doa, agar jodoh kita yang sebenarnya bisa segera menjadi wujud nyata di dalam hidup nanti.

Semoga sahabat yang sedang dalam pencarian pun penantian tak salah dalam menemukan dan menentukan siapa dia yang layak dijadikan pendamping di sisa umurmu.
Sebab, pernikahan adalah perjuangan.
Saat memilih jodoh, kita bukan hanya sekedar menentukan siapa yang kan jadi kekasih di dalam hidup, melainkan kitapun sedang memilih partner sekaligus orang tua terbaik bagi anak-anak kita kelak.
 Aamiin,,,,,,,,,

Lelaki Sholih Untuk Wanita Sholihah ~~~~

"~~ Lelaki sholih untuk wanita Sholihah~~"

~~Menuju Khitbah ~~


  "  ~  Menuju Khitbah ~"

  Menuju khitbah adalah proses panjang dan mendebarkan
Maha Suci Allah yang telah memberi jalan pertemuan hingga akhirnya sampai pada proses khitbah yang sakral.
Allah pulalah yang memunculkan keberanian, membukakan hati orang tua untuk memberi restu dan melancarkan semuanya.
Hingga pantaslah bagi kita untuk memuji Allah dan Rasulnya usai khitbah kita lakukan.
Usai lamaran, menurut Imam Nawawi maka disunnahkan mengucapkan hamdalah dan memuji Rasulullah SAW.
“Setiap perkataan (perkara) yang tidak dimulai dengan bacaan hamdalah maka hal itu sedikit berkahnya” [HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Imam Ahmad]
Lalu dilanjutkan dengan membaca syahadat “Setiap lamaran yang tidak ada syahadat di dalamnya seperti tangan yang tidak membawa berkah”
Subhanallah, inilah cara kita mengagungkan Allah dan meminta pertolongan dalam proses menuju pernikahan..
Semoga Allah Swt. memudahkan dan melancarkan jalan semua sahabat setia yang masih lajang untuk sampai pada proses ini. Aamiin..

☹઼઼઼઼઼઼઼઼઼઼઼


nikahilah Aku dahulu





Nikahilah aku dahulu, urusan rumah dan harta kita cari bersama!


Jangan dulu kamu pikirkan terlalu dalam masalah hidup kita nantinya, asalkan kamu mau berusaha mencari nafkah, akupun juga akan berusaha bersamamu. Jangan kamu menunda-nuda melakukan hal baik hanya karena faktor. Apalagi kamu tahu aku bukanlah gadis yang akan menuntut banyak darimu. Aku tidak akan menuntut untuk mengadakan pesta yang mewah untuk pernikahan kita, aku tidak akan meminta mas kawin yang mahal dan berlebihan. Aku tidak akan menyusahkanmu dengan berbagai permintaan yang semakin membuat kamu ragu untuk melangkah ke gerbang pernikahan.

Ada banyak pasangan yang begitu mudah putus ditengah jalan. Bukan karena mereka tidak saling mencintai atau menyayangi satu sama lain, tapi lebih karena belum berani melangkah ke gerbang yang lebih tinggi yaitu pernikahan.Karena pernikahan bukan hanya terjalin antara 2 orang saja, namun satu keluarga dan tentu saja beban baik mental, ekonomi maupun fisik juga lebih meningkat. Sehingga ketika seseorang sudah siap mengatakan dan menjalin hubungan pernikahan tentu saja mereka sudah berpikir 100 hingga 1000 kali. Karena pernikahan bukan masalah sepele yang selesai hanya dengan mengucapkan ijab kabul saja. Oleh sebab itu jika kamu memang serius denganku dan menjalin hubungan ini denganku, maka jemputlah aku menjadi istrimu.

Apakah Ka
mu Tidak Segan Menambah Dosa Maksiat Itu Bersamaku
Walaupun kita berpacaran dengan cara yang baik, kamu pun tak pernah menyentuhku secara langsung. Tapi tetap saja saat bersamamu ada hasrat yang aku rasakan dan kamu tahu itu dan merasakannya pula. Aku hanya tidak ingin kita berlama-lama melakukan sesuatu yang bisa mengundang syahwat dan dosa sebelum kita benar-benar halal untuk melakukannya. Dan pernikahan


adalah satu cara yang baik untuk menghalalkannya. Kita tak p[erlu lagi menahan segala nafsu yang kita punya bahkan menjadikannya pelebur dosa.

Orang Tuaku Sudah Sering Menanyakanmu
Bukan hanya aku saja yang ketar-ketir menunggu kapan kamu datang untuk melamarku. Namun orang tuaku juga sudah harap-harap cemas menunggumu. Mereka bahkan menanyakan kepadaku kapan tepatnya kamu datang bersama dengan orang tuamu dan mengatakan akan melamarku. Kamu harusnya mengerti bahwa aku adalah gadis yang dikhawatirkan oleh orang tuaku. Apalagi masalah kelanjutan masa depanku selanjutnya. Mereka pasti khawatir dan tidak segan untuk menjodohkanku dengan orang lain yang menurut mereka lebih baik, jika kamu tidak segera menunjukkan keseriusanmu kepadaku.

Jangan Khawatir Tentang Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya, Karena Aku Pasti Berjuang Denganmu
Jika yang kamu khawatirkan tentang semua yang akan kita lewati setelah pernikahan kita, maka jangan kamu khawatirkan itu. Ada aku disini dan aku pasti membantumu sebisaku. Aku tidak akan berdiam diri dan hanya berpangku tangan serta marah-marah melihat kamu berjuang dan bekerja sendirian. Aku pasti membantu dengan segala hal yang aku bisa, dengan ilmu yang aku punya. Karena pernikahan bagiku bukan hanya menghalalkan suatu hubungan tapi juga berjuang untuk hidup. Apalagi kamu sudah mengajarkan tentang kesederhaan saat kita masih pacaran dulu. Kamu sudah menunjukkan perjuangan apa saja yang harus aku lakukan untuk membantumu.

Percayalah Dengan Pernikahan Bukan Akan Menambah Beban Ekonomimu, Tapi Malah Memperlancar Rezeki Kita
Dalam agama sudah dijelaskan bahwa pernikahan yang baik adalah salah satu cara untuk membuka rezeki kita, bahkan memperlancarnya. Jadi jangan kamu berpikir dengan menikah, bebanmu akan bertambah dan kamu harus mengurus ini dan itu. Malah dengan menikah kamu akan lebih bersemangat dalam bekerja, karena kamu sadar kamu sudah punya tanggung jawab sekarang. Bahkan kamu juga akan terlatih menjadi benar-benar dewasa, apalagi jika dalam hubungan kita nantinya akan ada buah hati kita berdua.


Rabu, 30/11/2016

2:59 pm

Untukmu duhai kasihku

  • Inilah aku dengan segala kekuranganku

Inilah aku dngan segala kekuranganku,
inilah aku dengan segala keterbatasanku,
dan inilah aku dengan segala yang ada pada diriku..
Aku dalam sadarku,